selamat datang sahabat-sahabat yang peduli pendidikan..

Ada Untuk Berbagi,.
Terlahir untuk berproses...
Salam Pendidikan Berkualitas...

Senin, 02 April 2012

KOMPONEN PENGELOLAAN KELAS

PENGELOLAAN KELAS

A.Makna Pengelolaan Kelas
Made Pidarta mengatakan, pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problemdan situasi kelas. Ini berarti guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara system/organisasi kelas. Sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas individual. Sedangkan menurut Sudirman N. (1991:31), pengelolaan kelas merupakan upaya dalam mendaya gunakan potensi kelas. Karena itu, kelas mempunyai peranan dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaksi edukatif. Jadi pengelolaan kelas asaha suatu upaya mendaya gunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.

Upaya dalam pengelolaan kelas :

a.Preventif
Upaya yang dilakukan oleh guru untuk mencegah terjadinya gangguan dalam pembelajaran. Keterampilan ini berhubungan dengan kompetensi guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal serta aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan keterampilan sebagai berikut :

1.Sikap tanggap
•Guru memandang secara sekasam ke seluruh sudut ruangan dan kepada seluruh siswa secara bergantian.
•Bergerak mendekati, yaitu guru mendekati siswa yang menimbulkan gangguan atau kepada siswa yang menunjukkan aktivitas belajar dengan baik dan tekun di kelas
•Memberi pernyataan positif terhadap perilaku siswa yang baik dan nasehat u teguran untuk siswa yang berperilaku negatif.
•Memberi reaksi terhadap gangguan dan ketakacuhan yang dilakukan siswa.

2.Membagi perhatian
Pengelolaan kelas yang efektif terjadi bila guru mampu membagi perhatiannya kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama, seperti :
•Visual, yaitu dengan pandangan mata atau gerakan tubuh lainnya
•Verbal, yaitu dengan kata-kata

3.Pemutusan perhatian kelompok
•memberi tanda pada kelompok
•- meminta pertanggung jawaban anak didik
•- memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas
•- melakukan penghentian
•- memberikan penguatan
•- tingkat kemajuan anak didik

b.Kuratif
keterampilan pengelolaan kelas yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal. Keterampilan berkaitan dengan tanggapan guru terhadap gangguan anak didik yang berkelanjutan agar guru dapat mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan tanggapan yang sesuai, akan tetapi belum juga berhasil sebaiknya guru meminta bantuan kepala sekolah, guru konselor, atau orangtua siswa untuk membantu mengatasi.

Stategi itu adalah :
a)modifikasi tingkah laku :
Analisis tingkah laku anak didik yang mengalami masalah kemudian di modifikasi.
b)Pendekatan pemecahan masalah kelompok
Dengan cara :
•memperlancar tugas-tugas melalui kerjasama yang baik
•memelihara kegiatan-kegiatan kelompok, memulihkan semangat anak didik, dan menangani konflik yang timbul.
•menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.

B.Komponen-komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
1.Pengelolaan Kelas/tempat belajar
Merupakan upaya mendayagunakan potensi kelas dengan cara melakukan seleksi terhadap penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problema dan situasi kelas. Hal yang dilakukan dalam pengelolaan kelas atau tempat belajar :
a.Pengaturan tempat duduk (meja dan kursi)
Pengaturan ini berdasarkan prinsip-prinsip :

Aksebilitas, yaitu kemudahan siswa untuk menjangkau alat dan sumber belajar yang tersedia.

Mobilitas, yaitu memudahkan siswa dan guru untuk bergerak dari satu bagian ke bagian lain dalam kelas.


Interaksi, memudahkan terjadi interaksi dalam proses pembelajaran antara guru dan siswa dan antar siswa.

Variasi kerja siswa, memungkinkan siswa untuk dapat bekerja secara perorangan atau kelompok.





2.Pengaturan alat-alat pengajaran.
Diantara alat-alat pengajaran dikelas yang harus diatur adalah sebagai berikut:

a.Perpustakaan kelas
•Sekolah yang maju memiliki perpustakaan disetiap kelas
•Pengaturannya dilakukan bersama-sama anak didik

b.Alat peraga / media pengajaran
•Alat peraga atau media pengajaran semestiunya diletakan di kelas agar mudah penggunaannya
•Pengaturannya dilakukan bersama anak didik

c.Papan tulis, kapur tulis, dan lain-lain
•Ukurannya disesuaikan
•Warnanya harus kontras
•Penempatannya memperhatikan estetika dan terjangkau oleh anak didik

d.Papan presensi anak didik
•Di tempatkan dibagian depan sehingga dapat dilihat oleh semua anak didik
•Difungsikan sebagaimana mestinya

3.Penataan keindahan dan kebersihan kelas.
a.Hiasan dinding
-Burung garuda - gambar pahlawan
-Teks proklamasi - Peta/Globe
-Slogan pendidikan - Gambar presiden dan wakil presiden

b.Penempatan lemari
-Lemari buku diletakkan di depan
-Lemari alat-alat peraga diletakkan di belakang

c.Pemelihara kebersihan
-Anak didik bergiliran membersihkan kelas
-Guru memeriksa kebersihan dan ketertiban kelas

d.Ventilasi dan tata cahaya.
-Ventilasi sesuai dengan ruangan kelas
-Sebaiknya tidak merokok
-Pengaturan cahaya perlu diperhatikan sehingga cahaya yang masuk cukup
-Cahaya masuk dari arah kiri, jangan berlawanan dengan bagian depan

4.Pengaturan anak didik
Pengelolaan siswa dalam satu kelas dapat dilakukan secara perorangan, berpasangan, kelompok, sesuai keterlibatan siswa siswa, interaksi belajar, dan ketersedian sarana dan prasarana pendidikan serta karakteristik siswa. Kegiatan interkasi edukatif dengan pendekatan kelompok mengehendaki peninjauan pada aspek perbedaan individual anak didik. Postur tubuh anak didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan dibelakang, anak didik yang mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran sebaiknaya ditempatkan didepan kelas. Dengan begitu mata anaka didik yang minus dapat melihat tulisan dipapan tulis dengan cukup baik. Anak didik cerdas berdampingan dengan ynga kurang cerdas. Anak pandai bicara dengan anak pendiam. Sekolompok anak didik yang suka berulah harus dipisahkan dan harus dalam pengawasan guru.

5.Pengelolaan Isi/ Materi Pembelajaran
Pengelolaan isi atau materi pelajaran yng dilakukan guru harus disiapkan dan direncanakan dalam silabus dan sistem penilaian yang dibuat guru. Dari silabus yang dibuat oleh guru akan tergambar jenis dan satuan pendidikan dan tingkatan kelas serta semester, standar kompetensi kelulusan per mata pelajaran yang harus dicapai siswa, kompetensi pembelajaran setiap materi pokok pembelajaran, indikator dan hasil belajar siswa, perencanaan pengalaman belajar, dan pengembangan kecakapan hidup, skenario pembelajaran, penilaian serta sumebr, alat dan media pembelajaran yang digunakan.

6. Pengelolaan Sumber Belajar
Contoh sumber belajar antara lain :
SDM : guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan
Secara fisik yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar di sekolah adalah perpustakaan, laboratorium, serta media cetak dan elektronik. Sumber belajar lainnya adalah iklim fisik dan iklim psikologis yang ada di sekolah.


SUMBER:
Buku :
Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Drs. Syaiful Bahri J)
Strategi Belajar Mengajar (Drs. Darwyan Syah, M.Pd. M.Si dkk)

Rabu, 11 Januari 2012

TUGAS MANAJEMEN DIKLAT (SOAL dan JAWABAN UAS)

NAMA : TUTI ALFIANI
JURUSAN : MP NR 2009
NIM : 1445096092

Soal Manajemen Diklat

1.Bagaimana berlangsungnya sebuah proses evaluasi pelatihan?
Evaluasi merupakan hal penting dalam suatu program. Evaluasi dibutuhkan dalam rangka meningkatkan program-program masa depan dan untuk menghilangkan program-program yang tidak efektif. Dalam evaluasi diperlukan proses dalam pelaksanaannya, langkah-langkah tersebut terdapat dalam klarifikasi evaluasi. Langkah-langkah klarifikasi tersebut antara lain
a.Reaksi, bertujuan untuk mengetahui bagaimana perasaan peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan atau dengan kata lain mengetahui tingkat kepuasan pelanggan.
Pedoman dalam langkah reaksi ini adalah :
a.Putuskan apa yang Anda ingin ketahui.
b.Gunakan lembar komentar tertulis meliputi item-item yang ditentukan pada Langkah 1.
c.desain formulir sehingga reaksi dapat ditabulasi dan dihitung.
d.Mendapatkan reaksi jujur dengan membuat bentuk-bentuk anonym.
e.Mendorong konferensi itu untuk menulis dalam komentar tambahan yang tidak tercakup dalam pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk ditabulasi dan dihitung.
b.Belajar, adalah proses untuk mengetahui prinsip, fakta dan teknik yang kita pelajari dan sikap apa yang telah berubah setelah pelatihan.
c.Perilaku, bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku kerja yang bagaimanakah dari proh]gram pelatihan ini.
d.Hasil/perbaikan, Apa hasil nyata dari pelatihan dan informasi apa yang dapat digunakan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Dengan adanya evaluasi diharapkan adanya feed back/ umpan balik sehingga bermanfaat untuk mengadakan peebaikan program pelatihan dan dapat meningkatkan kualitas pelatihan di masa yang akan datang.

2.Seberapa penting proses evaluasi program dalam pelatihan? Serta bagaimana peranan pemimpin atau manajer pada suatu instansi/perusahaan dalam sebuah program evaluasi pelatihan?
Evaluasi program pada pelatihan merupakan hal yang penting setelah program pelatihan tersebut terlaksana, karena dengan adanya evaluasi dapat diketahui umpan balik yang dapat digunakan sebagai informai untuk pengambilan keputusan pada program berikutnya. Misalnya dengan adanya evaluasi dapat diketahui :
a.Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelatihan yang diikutinya (suka / tidak suka)
b.Mengetahui efektifitas manajer/direktur pelatihan
c.Keberhasilan tujuan pelatihan
d.Kualitas rencana program dan kualitas pelaksanaan program pelatihan
e.Perbaikan program dan cara pengembangan pelatihan pada waktu yang akan datang.

Peranan pemimpin/manajer dalam evaluasi pelatihan adalah manajer/direktur pelatihan harus memulai pekerjaan dengan mengukur reaksi dan perasaan peserta yang berpartisipasi dalam pelatihan. Hal ini penting dilakukan secara terorganisir, menggunakan lembar komentar tertulis yang dirancang untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan. Dengan formulir yang dirancang tersebut dapat ditabulasikan dan dihitung hasil dari komentar peserta pelatihan.

3.Jelaskan mengapa langkah-langkah evaluasi klarifikasi perlu diterapkan dalam upaya evaluasi pelatihan?
Langkah-langkah evaluasi klarifikasi perlu diterapkan dalam upaya evaluasi pelatihan karena dengan adanya langkah-langkah tersebut maka pelaksanaan evaluasi pelatihan akan berjalan secara sistematis dan terorganisir sesuai alur yang telah dirancang. Selain itu pada evaluasi klarifikasi terdapat pedoman dalam setiap langkah-langkahnya. Dengan adanya lembar evaluasi yang dibuat, dapat dihitung total program yang mencakup sejumlah sesi, yang berharga untuk meningkatkan program-program mendatang sehingga standar kinerja dibentuk untuk kualitas instruksi, reaksi dengan mudah dapat dikonversi menjadi peringkat numerik.

4.Bagaimana jika dalam suatu pelatihan tidak memiliki pedoman evaluasi program yang jelas?
Jika dalam suatu pelatihan tidak memiliki pedoman evaluasi program yang jelas maka hal-hal yang mungkin terjadi pada pelaksanaan evaluasi antara lain tidak dapat diketahui :
a.Perasaan peserta pelatihan serta tingkat kepuasan pelanggan.
b.Seberapa baik pelatihan yang diadakan.
c.Informasi yang akurat dalam rangka untuk memperbaiki progrm pelatihan pada masa yang akan datang.
d.Kualitas pelaksanaan pelatihan, baik dari segi peserta maupun untuk direktur pelatihan.
e.Direktur pelatihan akan sulit untuk mengambil kesimpulan yang berbentuk informasi yang dapat digunakan umpan balik dalam rangka perbaikan pelatihan.
f.Direktur pelatihan sulit mengetahui hasil pelatihan peserta.
g.Hasil evaluasi sulit untuk mendapatkan hasil yang akurat yang dapat dipertaggungjawabkan.

5.Bagaimana menganalisis hasil pelatihan berdasarkan format evaluasi yang disediakan oleh instansi/perusahaan?
Cara menganalisis hasil pelatihan berdasarkan format evaluasi yang disediakan oleh instansi/perusahaan dengan mengevaluasi hasil lembar evaluasi yang telah diiisi oleh peserta pelatihan. Contoh format :
Nama pelatih :..................................................
Nama materi pelatihan:.....................................................
1.Bagaimana pelatih membawakan materi pada pelatihan?
*sangat menarik *menarik *cukup *biasa saja *buruk
2.Bagaimana materi yang disajikan dalam pelatihan?
*sangan menarik *menarik *cukup *biasa saja *buruk
3.Bagaimana reaksi peserta terhapad pelatihan yang diikutinya?
*sangan menarik *menarik *cukup *biasa saja *buruk
4.Apakah materi sesuai dengan tujuan pelatihan?
* iya * tidak
5.Bagaimana pelaksanaan pelatihan secara keseluruhan?
Komentar :....................................................................

Misal terdapat 30 peserta pelatihan :
Pada item pertanyaan ke-1, 22 peserta menjawab sangat menarik skor 5 = 110
6 peserta menjawab menarik skor 4 = 24
2 peserta menjawab cukup skor 3 = 6
Pada item pertanyaan ke-2, 24 peserta menjawab sangat menarik skor 5 = 120
4 peserta menjawab menarik skor 4 = 16
2 peserta menjawab cukup skor 3 = 6
Pada item pertanyaan ke-3, 20 peserta menjawab sangat menarik skor 5 = 100
4 peserta menjawab menarik skor 4 = 16
6 peserta menjawab cukup skor 3 = 18
Pada item pertanyaan ke-4, 26 peserta menjawab iya skor 5 = 130
4 peserta menjawab tidak skor 3 = 12
Pada item pertanyaan ke-5 adalah pertanyaan terbuka yang hasil jawabannya dapat digunakan pada penguatan pengambilan kesimpulan. Jika sebagian besar menjawab baik/bagus/sesuai maka akan berpengaruh pada tingginya skor.

Dapat disimpulkan bahwa pelatihan sesuai dengan tujuan baik metode yang dikemas, materi, maupun pelatih yang membawakan pelatihan tersebut.

6.Mengapa peserta pelatihan perlu mengisi lembar atau formulir evaluasi pelatihan?
Peserta pelatihan perlu mengisi lembar atau formulir evaluasi pelatihan m dikarena hasil dar i lembar evaluasi yang diisi oleh peserta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka memperbaiki program pelatihan pada masa yang akan datang. Direktur pelatihan juga akan mengetahui sejauh mana efektifitas pelatihan yang dilaksanakan, perasaan peserta pelatihan terhadap pelatihan baik dari segi materi, metode, maupun pelatih yang membawakan pelatihan, dapat digunakan juga sebagai cara untuk mengetahui keberhasilan program, serta dari lembar tersebut dapat dapat digunakan untuk menganalisis hasil dari pelatihan peserta.

7.Jelaskan mengapa kuantitas dana berpengaruh pada pelaksanaan program pelatihan?
Banyak sedikitnya dana berpengaruh pada pelaksanaan program pelatihan, karena jika direktur pelatihan menginginkan program pelatihannya berjalan dengan sukses dengan jumlah peserta banyak, pelatih yang mumpuni dan ahli sedangkan dana yang ada sedikit maka akan mustahil tujuan pelatihan akan tercapai. Selain itu peran fasilitas yang disediakan dalam pelatihan juga berpengaruh. Alat peraga, metode dll mempengaruhi minat peserta untuk dapat menyerap materi dalam pelatihan. Jadi direktur pelatihan dapat mempertimbangkan besar kecilnya skala pelatihan dan jumlah peserta dengan melihat dana yang dimiliki agar tujuan dalam pelatihan dapat tercapai.


8.Bagaimana suatu sistem penilaian dapat dikatakan efektif dalam pelatihan? Jelaskan keefektivan tes tertulis, tes praktek, dan tes wawancara dalam mengetahui hasil pelatihan!
Sistem penilaian dikatakan efektif jika penilaian tersebut dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh instansi/perusahanan yang bersangkutan dengan format-format yang telah disesuaikan dengan kebutuhan. Hasil dari penilaian tersebut akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, serta dapat meberikan gambaran atau penilaian terhadap keseluruhan aspek pelatihan.
Tes tertulis dikatakan efektif jika tes tersebut dapat mengetahui seberapa paham peserta terhadap pelatihan yang diikutinya. Namun tes tertulis saja belum cukup oleh karena itu perlu dilakukan tes keterampilan apakah peserta benar-benar sudah menguasai materi.
Tes keterlampilan atau tes praktek dapat dikatakan efektif jika tes tersebut benar-benar dapat dijadikan indikator untuk mengetahui seberapa menguasainya kah peserta terhadap materi yang mereka ikuti dalam pelatihan. Kemampuan dan kompetensi peserta bertambah seiring dengan pelatihan yang diikutinya, dan dapat digunakan di tempat mereka bekerja.
Tes wawancara, efektif dilakukan untuk melatih peserta pelatihan lancar berkomunikasi sehingga dapat menunjang karirnya dalam bekerja karena mereka terbiasa berhadapan dan berkomunikasi secara formal dengan orang banyak.

9.Karakter yang bagaimanakah yang diharapkan peserta setelah mengikuti pelatihan?
Karakter yang diharapkan setelah peserta mengikuti pealatihan adalah :
a.Peserta memiliki perubahan sikap dan karakter terutama yang bermanfaat dan berguna di tempat kerjanya.
b.Peserta dapat menerapkan prinsip-prinsip bekerja di tempat kerja mereka masing-masing.
c.Peserta memiliki sosialisasi dan komunikasi yang baik sehingga dapat mempermudah dalam bekerja dalam bekerja tim maupun bekerjasama dalam menyelesaikan tugas-tugas di tempat kerja.
d.Perubahan sikap seperti disiplin, tepat waktu dan menghargai tugas-tugas pekerjaannya.

10.Mengapa direktur pelatihan perlu mengetahui hasil pelatihan dari peserta yang mengikuti pelatihannya?
Direktur pelatihan perlu mengetahui hasil pelatihan dari peserta yang mengikuti pelatihannya agar dapat mengetahui respon peserta terhadap pelatihan yang diadakannya. Dengan adanya hasil pelatihan direktur pelatihan dapat menarik kesimpulan terhadap semua aspek dari pelatihan tersebut, termasuk ketertarikan peserta terhadap program, pelatih, dan materi serta mengetahui sejauh mana manfaat dari pelatihan untuk peserta.