selamat datang sahabat-sahabat yang peduli pendidikan..

Ada Untuk Berbagi,.
Terlahir untuk berproses...
Salam Pendidikan Berkualitas...

Selasa, 29 Maret 2011

Jasa Pendidikan (Sekolah Alam)

TUGAS MANEJEMEN PEMASARAN DAN JASA PENDIDIKAN

Nama : Tuti Alfiani

Jurusan : MP non regular 2009

NIM : 1445096092


Jenis Jasa : Sekolah Berbasis Alam

Nama Jasa : Sekolah Alam Cerdik



Latar Belakang dan Deskripsi Sekolah Alam Cerdik

Latar belakang mendirikan sekolah alam ini berawal dari keinginan dalam upaya melakukan perubahan dalam dunia pendidikan yang tidak hanya dilatarbelakangi perubahan sistem, metode, dan target pembelajaran, melainkan perubahan cara pandang dalam memandang pendidikan secara universal yang pada akhirnya diharapkan berorientasi pada perbaikan mutu pendidikan dan hasil akhir dari proses pendidikan tersebut. Peserta didik tidak hanya mempelajari mata pelajaran-mata pelajaran yang umum dipelajari di dalam sekolah formal namun anak-anak dibebaskan bereksplorasi, bereksperimen, berekspresi, dan berkreasi tanpa dibatasi dengan berbagai macam aturan yang berujung mengekang rasa ingin tahu mereka serta dapat menumbuhkan keakraban peserta didik dengan alam dan lingkungan sekitar mereka. Alam memberi banyak inspirasi dan mengajak berpikir realistis. Peserta didik akan diberikan kebebasan menjadi diri mereka dan mengembangkan potensi dirinya untuk tumbuh menjadi manusia yang berkarakter, berakhlak mulia, berwawasan ilmu pengetahuan, dan siap untuk dapat berkontribusi di masyarakat.

Peserta didik akan belajar menghargai setiap proses yang dilakukan, ini dimaksudkan agar peserta didik tidak semata-mata belajar untuk mencari nilai tetapi melakukan upaya belajar sebagai suatu proses untuk dapat tahu, mengerti, menguasai serta pengembangan potensi diri dapat terwujud secara alami dan baik. Dengan hal ini sekolah diharapkan tidak menjadi penjara bagi peserta didik dan selalu menjadi tempat yang menyenangkan untuk belajar.

Jika dilihat dari segi guru atau tenaga pendidik, sekolah alam ini akan membebaskan guru untuk berkreasi dalam mengajar. Kreativitas guru tidak dibatasi oleh buku paket dan target nilai yang harus dicapai oleh peserta didik, oleh karena itu guru tidak hanya mengajar materi-materi pelajaran yang ada dalam kurikulum sekolah, tetapi juga mendidik. Guru tak hanya jadi panutan bagi peserta didiknya , tapi juga jadi teman bagi peserta didk sehingga dapat mengenali kelebihan dan kekurangannya, dan menjadikan mereka tidak sekadar tahu, tapi bisa melakukan. Serta mampu untuk mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat menemukan karakter atau jati dirinya.

Segmentasi dan Targeting Sekolah Alam Cerdik

Dasar pertimbangan mendirikan sekolah alam ini agar dapat menarik perhatian masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah alam cerdik adalah dengan memperhatikan beberapa faktor-faktor segmentasi antara lain :

1.Faktor geografis,

a. Segi region atau wilayah

Berdasarkan tata letak keberadaan sekolah, karena sekolah ini berbasis alam maka tentu saja berada pada suasana alam yang asri, hijau, menyenangkan, tenang dan nyaman yang dapat menunjang proses pembelajaran secara optimal tidak terlalu ramai seperti lingkungan belajar di perkotaan yang bising. Ini tentu saja penunjang utama pada sekolah alam karena suasana baru dalam belajar yang tidak seperti pada umumnya.

2.Faktor demografis,

a.Usia peserta didik

Sasaran Sekolah Alam Cerdik akan dibatasi pada segmen usia 4-12 tahun, dimana disediakan untuk peserta didik tingkat TK dan SD. Mengapa mengambil segmen usia 4-12 tahun? Hal ini disebabkan karena saat ini kesadaran orang tua memang semakin meningkat yakni banyak masyarakat yang sadar terhadap pentingnya pendidikan berkualitas bagi anak sejak berusia dini. Serta memberikan alternatif bagi para orangtua yang ingin mendapatkan penyegaran dan mempunyai pilihan yang lain dalam metode dan cara mendidik anak-anak mereka dengan kegiatan belajar dilakukan dengan memaksimalkan eksplorasi terhadap alam lingkungan sekitar.

b. Segi Pendapatan atau income orang tua peserta didik

Pendirian sekolah ini ditujukan untuk semua kalangan dalam masyarakat, baik dari kalangan bawah, menengah atau kalangan atas. Mengapa demikian? Karena sekolah ini menerapkan sekolah berbasis komunitas, dimana bagi orang tua murid yang mampu akan bersama-sama memberi kontribusi dalam upaya agar peserta didik yang berasal dari strata bawah masih dapat menikmati pendididikan di sekolah alam ini dengan program-program beasiswa yang diselenggarakan. Selain itu dengan berbasis komunitas maka terhindarnya sekolah dari tujuan mencari keuntungan selain dari tercapainya tujuan pendidikan. Setiap dana yang dimiliki sekolah akan dikembalikan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, sehingga biaya yang harus dibayar para orangtua menjadi minimal. Dan terlaksananya proses tranparasi dana pendidikan, sehingga dapat memacu kepuasan orang tua terhadap system sekolah.

c. Segi pendidikan

Untuk menarik simpati masyarakat untuk bergabung di sekolah alam Cerdik dengan strategi memberikan pengetahuan dan pengertian betapa pentingnya pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak mereka sejak usia dini.

3.Faktor Psycografis,

a. Segi Sosial,

Pertimbangan ini berdasarkan level atau kelas sosial dalam masyarakat, seperti telah dijelaskan pada segmen sebelumnya, siapapun dan dari kelas social manapun berhak untuk dapat masuk dalam sekolah ala mini sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah. Hal ini hanya bertujuan dalam pembatasan jumlah peserta didik agar tidak melebihi kapasitas.

b.Segi Gaya hidup atau life style ,

Orang tua pasti selalu ingin mengupayakan pendidikan yang baik dan berkualitas bagi anak-anaknya. Bukan karena alas an tidak menginginkan anaknya bersekolah di sekolah konvensional, tetapi orang tua peserta didik memiliki gaya hidup yang ingin berbeda dengan yang lainnya, menginginkan anak-anaknya bersekolah di sekolah alam sebagai alternatif yang berbeda dari sekolah konvensional. Hal ini dapat disebabkan karena orang tua beranggapan perkembangan anaknya jauh lebih cepat dan matang, selain juga lebih mandiri. menempa kemandirian anak dan leadership-nya. Bukan soal prestasi, tapi bagaimana membuat anak terus memiliki keinginan berpikir ilmiah dan bisa memanfaatkan ilmunya dengan baik,

c.Personality atau individu.

Dari segi individu, beberapa peserta didik memang menginginkan suasana belajar yang menyenangkan tanpa ada batasan ruangan, kebebasan berekspresi dan berekspresi, serta tentu saja karena menginginkan suasan yang berbeda dari sekolah-sekolah pada umumnya.

4.Faktor Behaviour atau perilaku

Sementara banyak orangtua berlomba memasukkan anaknya ke sekolah favorit atau internasional, tapi tidak sedikit orang tua yang justru melirik sekolah alam. sekolah bukan lagi sebagai beban, tetapi realitas kehidupan yang karenanya ilmunya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Senin, 28 Maret 2011

Analisis Segmentasi Pemasaran

TUGAS REPORTASE KE-4
MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA PENDIDIKAN
Nama : Tuti Alfiani
Jurusan : Manajemen Pendidikan 2009 FIP UNJ
NIM : 1445096092

Analisis Segmentasi dan Targeting Pasar

UNJ, 23 Maret 2011. Perkualiahan Manajemen Pemasaran dan Jasa Pendidikan kali ini membahas tentang segmentasi dan targeting dalam pemasaran. Amril Muhammad, SE., M.Pd menerangkan pada prinsipnya pasar merupakan tempat bertemunya pembeli potensial dengan penjual atau penyedia layanan produk (barang dan jasa).

Jenis pemasaran digolongkan menjadi sebagai berikut :

1.Mass Marketing, adalah produksi dan penjualan produk secara masal dan besar-besaran. Contohnya PT. Coca-cola memproduksi produk minuman secara banyak dengan tujuan dapat dibeli dimana-mana oleh pelanggan dengan harga yang relatif murah dan mudah didapatkan.

2.Product Variety Marketing, jenis ini bisa dilihat dari feature atau tambahan style atau gaya. Contohnya bermacam-macam model kerah pada kemeja, ukuran pakaian ( S, M, L, XL) serta memperhatikan kualitas dari produk tersebut.

3.Target marketing atau sasaran, adalah memperhatikan segmentasi. Segmentasi adalah membagi atau memecah pasar dalam kelompok-kelompok serta membuat perbedaan dari kebutuhan, karakteristik dan perilaku konsumen.

Yang menjadi dasar dalam identifikasi segmentasi pemasaran adalah :
1.Faktor geografis, membagi segmentasi sebagai berikut:
a.Nation (kebangsaan),menjual produk di dalam atau di luar negeri.
b.State atau negara,mempertimbangkan aturan-aturan yang dibuat oleh suat negara.
c.Region atau wilayah, mempertimbangkan wilayah tempat pembuatan atau penyebaran hasil produksi.
d.City atau kota, di sini sistem penjualan dengn harga tinggi akan lebih mudah diterapkan di kota daripada di desa.

2.Faktor demografis, faktor ini membagi segmentasi berdasarkan :
a.Usia, misalnya jika ingin mendirikan sekolah SD pada suatu lingkungan maka harus memperhatikan banyaknya anak yang berkisar 7-12 tahun di lingkungan tersebut.
b.gender, berdasarkan jenis kelamin laki-laki atau perempuan.
c.Family Size, faktor ini melihat dari banyak sedikitnya jumlah anggota dalam suatu keluarga. Misalnya dalam membeli mobil keluarga yang beranggotakan banyak maka akan lebih memilih mobil berukuran besar dengan kapasitas yang bisa memuat banyak orang.
d.Family recycle
e.Income atau pendapatan
f.Occupation atau pekerjan
g.Pendidikan
h.Agama
i.RAS

3.Faktor Psycografis, membagi segmentasi menjadi :
a.Sosial, berdasarkan level atau kelas sosial dalam masyarakat.
b.Gaya hidup atau life style , berdasarkan sederhana selera atau glamournya selera masyarakat.
c.Personality atau individu.
4.Faktor Behaviour atau perilaku, membagi segmentasi menjadi :
a.Manfaat
b.Status penggunaan
c.Sering tidaknya digunakan
d.loyalitas
e.Kesiapan konsumen
f.Sikap terhadap produk
g.Tipe positif dan negatif
h.Relationship buyers
i.Transaction buyer

Selasa, 22 Maret 2011

Menciptakan Peluang Usaha ( Dapur Cilik)

TUGAS MANEJEMEN PEMASARAN DAN JASA PENDIDIKAN
Nama : Tuti Alfiani
Jurusan : MP non regular 2009
NIM : 1445096092

Jenis Usaha : Kursus Memasak bagi Anak-anak

Nama Usaha : “ Dapur Cilik “

Latar Belakang Usaha :

Anak-anak adalah aset yang tidak ternilai harganya. Dalam rangka memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak terutama dalam upaya pengembangan potensi, minat, bakat dan kreativitas anak ada banyak cara yang dapat dipilih oleh orang tua. Pada dasarnya anak-anak sangat hobi sekali bermain dan berkreativitas. Oleh karena itu, orangtua harus pandai dalam memilih cara agar bagaimana dalam suasana bermain anak-anak masih mau untuk belajar dan dapat memanfaatkan waktu luang dengan baik. Tidak sedikit anak-anak yang bosan memanfaatkan waktu luang atau waktu berlibur dengan bermain di rumah, jalan-jalan ke mall, jalan-jalan ke tempat rekreasi, dan banyak orangtua yang tidak menginginkan anak-anaknya membiarkan waktu luang terbuang begitu saja tanpa kegiatan yang bermanfaat.

Berangkat dari alasan tersebut, dapat dijadikan peluang usaha yang menjanjikan dengan mendirikan sebuah tempat belajar, bermain , yang dapat menggali kreatifitas dan bermanfaat bagi anak-anak. Usaha ini berkaitan dengan masak-memasak. Mengapa memilih usaha kursus memasak bagi anak-anak? Memasak adalah suatu kegiatan yang menyenangkan. Bagi anak-anak kegiatan ini dapat mengembangkan kreativitas anak, anak-anak bebas berekspresi. dapat melatih psikomotorik halus pada anak-anak, kegiatan memberikan kegembiraan anak-anak karena mereka merasa diberikan kepercayaan untuk mengekspresikan diri.

Bila selama ini anak-anak hanya menjadi subjek sebagai pemakan kue atau masakan lainnya, maka kursus memasak bagi anak-anak Ini dapat ikut serta melibatkan anak-anak untuk membuat atau menghias makanan. Karena memasak tidak sebatas dilakukaan saat remaja mengisi liburan sekolah. Memasak dapat menjadi kegiatan pengisi waktu luang sebagaimana halnya balet dan lukis. mengikuti kursus karena tidak ingin melihat anaknya makan jajanan sembarangan, dan mengajarkan anak untuk lebih menghargai makanan agar tidak dibuang dengan percuma. Alasan lainnya adalah, karena anak-anak suka makan dan jajan, maka mereka juga ingin tahu bagaimana proses pembuatannya. Anak-anak bisa lebih paham dan lebih dekat dengan makanan-makanan kesenangannya.


Deskripsi Usaha :

Untuk mengisi waktu luang atau waktu libur sekolah anak maka mengajak anak-anak mengikuti kursus memasak merupakan alternative yang menarik dan menyenangkan. Kegiatan ini merupakan kegiatan mengajak anak-anak untuk belajar bagaimana harus bersikap jika sedang berada di dalam dapur, bagaimana menggunakan peralatan memasak, mengolah makanan, dan menghias makanan yang telah dimasak anak-anak tersebut.

Dengan biaya kursus Rp. 50.000/anak maka peserta kursus akan mendapatkan fasilitas topi koki, cd, alat dan bahan membuat masakan, celemek, resep, cd tutorial resep, dan trainer. Peserta kegiatan akan diajari bagaimana pembuatan makanan, kue dan minuman. Serta memberi pengertian bahwa menjadi seorang chef (koki) merupakan salah satu profesi yang menyenangkan dan bisa dibanggakan serta banyak prestasi yang diraih dari kegiatan masak-memasak. Para peserta didik, akan mengenakan seragam ala chef dengan topi chef yang berdiri tinggi, celemek, lap yang tentunya bercorak anak-anak yang menambah nuansa menarik dan ceria bagi anak-anak.

Pelajaran kursus diawali dengan memperkenalkan alat-alat yang biasa digunakan dalam memasak serta kegunaannya. Setelah itu berkas-berkas resep dibagikan kepada setiap peserta kursus. Pada sesi ini, peserta akan mendapat banyak paparan dan panduan sekaligus melihat cara memasak, bahkan anak-anak atau peserta kursus bisa langsung membuat makanan sesuai dengan kreatifitas mereka setelah itu mencicipi makanan hasil buatannya sendiri dan menghias masakannya tersebut menurut selera anak-anak. Mereka bisa belajar dan bermain sambil berkreasi. Tentu ini adalah bagian yang sangat menarik.


Strategi Pemasaran :

Strategi yang digunakan dalam mempromosikan kursus memasak bagi anak-anak adalah dengan memasang iklan pada majalah anak-anak, tabloid bernuansa ibu dan keluarga, menyebar brosur, serta dengan mempromosikan dengan social networking (jejaring sosial) facebook dan twitter.

Sabtu, 19 Maret 2011

ANALISIS LINGKUNGAN ORGANISASI PENDIDIKAN

Analisis Lingkungan Organisasi Pendidikan


Sebuah organisasi dalam upaya mengembangkan keberadaan organisasi terutama terkait dengan promosi dan pemasaran maka perlu untuk memperhatikan komponen atau suatu kondisi yang mempengaruhi kelangsungan organisasi, komponen atau kondisi tersebut disebut dengan lingkungan.

Lingkungan pemasaran dapat diartikan sebagai pelaku dan kekuatan diluar pemasaran yang berdampak pada kemampuan mengelola pemasaran untuk mengembangkan dan menjaga transaksi dengan pelanggan bisa terjadi atau berlangsung lancar. Lingkungan pemasaran diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yang terdiri dari lingkungan internal (berasal dari dalam) dan lingkungan eksternal (berasal dari luar) . Berikut ini adalah penjelasan dari klasifikasi lingkungan pemasaran.

Lingkungan Internal, adalah suatu kondisi yang mempengaruhi organisasi yang berasal dari dalam organisasi tersebut. Lingkungan emasaran yang tergolong dalam lingkungan internal adalah :

a. Manusia
Setiap individu atau manusia memiliki kemampuan dan kompetensi yang berbeda-beda dalam menjalankan tugas atau pekerjaan. Kompeten artinya mampu melaksanakan pekerjaan yang sudah dibebankan kepada seseorang. Mengapa manusia memerlukan kompetensi? Manusia memerlukan Kompetensi untuk bekerja dimana seseorang harus memiliki kemampuan untuk mampu menyelesaikan suatu pekerjaan. Selain itu kompetensi juga harus dilengkapi dengan adanya promosi sehingga orang menjadi tahu. Promosi di sini juga berarti sebagai upaya untuk meningkatkan jabatan atau pangkat pekerja tersebut. Jika telah mengetahui kompetensi pekerja maka langkah selanjutnya adalah mengupayakan placement (penempatan) yang tepat bagi para pekerja. Dimana dalam menempatkan orang untuk bekerja haruslah sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan yang dimiliki sehingga pekerjaan yang dibebankan akan terselesaikan dengan baik. Yang harus diperhatikan dalam placement ini adalah kepribadian.


b. Kebijakan
Mengapa kebijakan mempengaruhi kelangsungan suatu organisasi? Hal ini disebabkan karena kebijakan itu menggambarkan visi dan misi yang akan dicapai serta aturan-aturan yang digunakan. Visi dan misi menjadi sangat penting karena menggambarkan tujuan organisasi tersebut mau dibawa kearah mana. Sedangkan aturan berkaitan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Jika kebijakan yang dibuat oleh suatu oranisasi sesuai visi dan misi serta dijalankan sebagai mana mestinya sesuai dengan peraturan maka akan dengan mudah mengembangkan organisasi. Selai itu juga akan meminimalisir permasalahan-permasalahn yang mungkin timbul.


c. Kepemimpinan
Kepemimpinan dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu dan untuk mencapai tujuan bersama. Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda dan berpengaruh terhadap organisasi. Salah satu peran kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap efektifitas kerja. Berikut ini adalah klasifikasi gaya kepemimpinan, antara lain:

*Kepemimpinan yang otoriter/sentralistik, diartikan sebagai gaya kepemimpinan dimana dalam membuat keputusan haruslah berdasarkan keputusan pemimpinnya saja. Dampak negatifnya adalah para pekerja terkadang merasa terpaksa dalam menjalankan tugas dan fungsinya, serta tidak ada kebebasan dalam berorganisasi.

*Kepemimpinan yang demokratis/moderat dimana dalam membuat keputusan harus dengan mempertimbangkan pendapat bawahannya. Bawahan diberi kebebasan dalam berorganisasi dengan masih mengikuti peraturan organisasi yang ada.

*Kepemimpinan yang lepas tangan dimana sang pemimpin tersebut melimpahkan semua pekerjaannya ke tangan bawahan. Dalam kepemimpinan fungsi manajemen sangat diperlukan, yaitu monitoring, evaluasi, dan supervisi. Monitoring diperlukan agar bawahan merasa diawasi dan melihat suatu aktifitas yang berlangsung. Fungsi kedua yaitu evaluasi, digunakan untuk melihat apakah pekerjaan atau hasil pekerjaan sesuai dengan target atau tujuan organisasi. Fungsi ketiga yaitu supervisi digunakan dalam upaya membperbaiki kinerja bawahan atau karyawan.

*Kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas. Orientasi ini menekankan pada terlaksananya tugas organisasi dengan mengesampingkan aspek lainnya.

*Kepemimpinan people oriented yang dimana pemimpin selalu melihat bahwa setiap orang memiliki kemampuan, serta selalu memberi semangat dalam memberdayakan seseorang.


d. Sistem Reward
Setiap individu yang bekerja dalam suatu organisasi mengharapkan reward sesuai dengan apa yang telah dilakukan individu tersebut dalam organisasi. Maka tidak heran jika seseorang atau kelompok itu menganggap penting untuk mendapat penghargaan. Karena penghargaan merupakan ungkapan rasa terimakasih atas apa yang telah dikerjakan. Sehingga orang menjadi merasa di hargai terhadap apa yang telah dilakukan dan pengorbanan terhadap organisasi . Ada dua jenis penghargaan, yaitu berupa:
* Materi berupa gaji dan tunjangan-tunjangan.
* Non material berupa pujian.


e. Budaya
Budaya diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut. Nilai-nilai baru/value tersebut menggambarkan identitas atau pada yang terlihat dan visi yang dibentuk oleh organisasi.


Lingkungan Eksternal, adalah lingkuangan yang mempengaruhi organisasi dan berasal dari luar organisasi yang terdiri dari:

a. Demografi, Dilihat dari banyak sedikitnya orang, kepadatan penduduk, lokasi tempat tinggal, usia, gender, ras dan pekerjaan.

b. Economic environment/ daya beli
Faktor ekonomi sangat berhubungan dengan proses jual beli. Ekonomi juga merupakan faktor pendukung dari terbentuknya organisasi pendidikan di Indonesia.

c. Natural environment/ lingkungan alam
misalnya seperti di papua yang air tanahnya mengandung bekteri dan kuman sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.

4. Teknologi
Adanya teknologi dapat membuat suatu kondisi yang kondusif dalam proses pembelajaran serta dapat membuat nama suatu sekolah menjadi terangkat karena fasilitas yang disediakan tersebut.

5. Budaya/ lingkungan budaya, lingkungan budaya di sini berasal dari luar organisasi.



TUGAS REPORTASE KE-3
Nama : Tuti Alfiani
Jurusan : Manajemen Pendidikan 2009
No Reg : 1445096092

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Minggu, 06 Maret 2011

Konsep Jasa dalam Pemasaran

Produk merupakan salah satu komponen dari kegiatan pemasaran. Transaksi dapat terjadi jika ada produk yang diperjualbelikan. Produk terdiri dari dua macam, yaitu barang dan jasa. Jasa merupakan suatu aktifitas serangkaian kegiatan dimana terjadi interaksi dengan manusia maupun mesin dan yang disediakan untuk memuaskan pelanggannya. Misalnya saja, pada saat ini Bank tidak hanya menyediakan layanan tarik tunai atau transaksi perbank-kan lainnya hanya terpusat pada teller, namun dibanyak tempat dibuat mesin ATM ini bertujuan agar manusia dimudahkan dalam bertransaksi. Tentu saja tujuan utama adalah untuk memudahkan pada nasabah karena nasabah tersebut terkadang memerlukan uang kapan saja sehingga tidak perlu repot untuk datang dan mengantri di Bank untuk bertransaksi. Contoh lainnya adalah saat membayar tol ada yang menggunakan e-Tol card ada juga yang membayar tunai. Semua kemudahan yang dihadirkan dalam terobosan-terobosan baru tersebut dilakukan untuk memuaskan pelanggan dengan menyediakan berbagai pelayanan. Namun tidak semua pelanggan mau memakai layanan-layanan yang disediakan penyedia jasa, contohnya saja pada pelayanan jalan tol, tidak semua pengguna jalan tol mau menggunakan layanan e-Tol card karena tidak setiap hari melewati jalan tol. Pada pelayanan pembelian tiket kereta api secara online yang bisa dipesan pada jauh-jauh hari sebelum keberangkatan tidak semua pelanggan mau memesan secara online, oleh karena itu penyedia layanan jasa tersebut tetap menyediakan pelayanan manual atau tunai. Keadaan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan kepuasan si pelanggan atau pengguna jasa karena tingkat kepuasan setiap orang itu berbeda-beda.

Penyedia layanan jasa hendaknya memperhatikan beberapa hal dalam pelaksanaan pemasaran jasa agar konsumen atau pelanggan dapat terpuaskan dalam segi pelayanan, antara lain :
Memperhatikan kemasan, karena kemasan sebagai identitas barang yang akan dijual.

2. Produsen harus pandai memilih segmen, karena jasa sifatnya intangible/abstrak ( sesuatu yang dapat dirasakan jika telah selesai diproduksi ) maka sedapat mungkin dilengkapi atau didukung dengan fitur-fitur tambahan. Contohnya pada dunia pendidikan, agar memberikan kenyamanan pada peserta didik maka ruangan kelas dilengkapi dengan AC, kelengkapan-kelengkapan kuliah lain yang dapat menunjang kegiatan belajar.

3. Strategi Pemasaran dari segi orang yang terkenal . Misal, tidak sedikit orang tertarik masuk ke sebuah universitas karena melihat sosok tokoh hebat yang lahir dari universitas tersebut. Permisalan lainnya adalah dengan menggunakan brand ambassador seperti produk sabun lux yang memilih artis cantik sebagai ikonnya sehingga membuat orang tertarik membeli produk tersebut. Namun memilih atau mencari brand ambassador bukanlah hal yang mudah. Biasanya produsen memilih brand ambassador dengan melihat prestasi, kesamaan nama produk yang dijual, atau dengan melihat kualitas. Pertimbangan tersebut dilakukan karena tidak mudah membentuk image yang baik pada masyarakat. sehingga produsen harus berhati-hati dengan nama yang sudah melekat. Contohnya kerjasama Danone dengan Aqua yang menginformasikan bahwa produk tersebut merupakan produk internasional. Untuk membentuk image yang baik produsen menggunakan strategi sosial marketing yaitu dengan mengadakan program social setiap membeli 1 liter Aqua maka sama saja konsumen telah turut berkontribusi menyumbang 10 liter air bersih di daerah-daerah di Indonesia yang mengalami kesulitan air.

4. Placement atau penempatan juga hal yang tidak bisa diabaikan oleh para penyedia layanan jasa . Misalnya, sebuah pembangun fasilitas masjid di sebuah universitas dalam penempatan masjid tersebut jika dibuka untuk umum maka sebaiknya ditempatkan di dekat jalan sehingga mudah di akses oleh masyarakat umum dan tetap terjamin keaman kampus.

Jasa juga dapat didefinisikan sebagai interaksi manusia dengan mesin dan semua tujuan dari hal tersebut adalah untuk membangun kepuasan konsumen. Namun, dalam dunia pendidikan tidak dapat menerapkan prinsip memuaskan pelanggan karena pendidikan merupakan industry mulia, disebut industry mulia karena kualitas jasa dipengaruhi oleh interaksi produsen dan konsumen. Contoh, jika dosen jarang masuk maka terjadi ketidakefektifan belajar, jika dosen rajin masuk namun mahasiswa tidak demikian maka terjadi pula ketidakefektifan belajar dan hal-hal tersebut mempengaruhi kualitas pendidikan. Hal yang membedakan adalah jasa tidak bisa disimpan, jasa harus dibeli terlebih dahulu baru diproduksi seperti kuliah yang harus bayar dulu di awal semester baru bisa mengikuti perkuliahan. Pendidikan disiapkan agar orang memiliki masa depan yang lebih baik.

Lalu bagaimana cara untuk memajukan usaha jasa ? Berikut ini adalah faktor kunci agar membuat usaha jasa mudah berkembang :

a. Memperbarui jasa (pelayanan) yang ditawarkan.
Pada waktu-wakru terdahulu bank hanya menyediakan jasa untuk menabung saja, namun kini layanan lebih beragam seperti ada tabungan untuk haji, umroh, deposito, reksadana, saham, dan lain-lain untuk melakukan pembaharuan layanan jasa. Agar dapat memperbarui produk harus dilakukan survey apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dan data mana yang paling tinggi yang diharapkan konsumen kemudian dari hasil survey harus diklarifikasi karena data yang didapat belum tentu valid/benar maka ada yang namanya customer care/customer service.

b. Lokalisasi tempat-tempat pelayanan.
Contoh: ATM ada dimana-mana, di supermarket dll. Dibangunnya alfamart dan indomart yang tersedia di tengah-tengah permukiman padat warga, adanya delivery order, rumah makan yang menyediakan cabang dimana-mana agar memberikan kemudahan bagi pelanggan.

c. Perlu ada kesepakatan diawal (kontrak)
apa yang kita pelajari harus diketahui atau disepakati dari awal agar jelas.

d. Bagaimana memanfaatkan kekuatan informasi baik yang berbayar maupun yang free.
seperti: facebook atau twitter yang digunakan sebagai sarana promosi jasa.

e. Nilai-nilai strategis untuk dapat meyakinkan orang-orang menyatakan “ya”.



oleh : Tuti Alfiani/1445096092
MP Nonreg 2009 FIP UNJ
Tugas reportase ke-2