selamat datang sahabat-sahabat yang peduli pendidikan..

Ada Untuk Berbagi,.
Terlahir untuk berproses...
Salam Pendidikan Berkualitas...

Jumat, 10 Juni 2011

reportase 14

TUGAS REPORTASE KE-14



MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA PENDIDIKAN



Nama : Tuti Alfiani



Jurusan : Manajemen Pendidikan 2009 FIP UNJ



NIM : 1445096092



Kepuasan Pelanggan



Kepuasan pelanggan adalah suatu respon yang diberikan para konsumen setelah terpenuhinya kebutuhan mereka akan sebuah produk ataupun jasa, sehingga para konsumen memperoleh rasa nyaman dan senang karena harapannya telah tercukupi. Keberhasilan strategi pemasaran suatu usaha dapat dicapai jika kepuasan pelanggan telah terpenuhi. Untuk memperoleh kepuasan pelanggan tidaklah mudah, karena tiap pelanggan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda walaupun membutuhkan produk yang sama. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif.



Kualitas terdiri dari sejumlah produk, baik keistimewaan langsung maupun

keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu . Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.

reportase 13

TUGAS MANEJEMEN PEMASARAN DAN JASA PENDIDIKAN

Nama : Tuti Alfiani

Jurusan : MP non regular 2009

NIM : 1445096092



Jenis Jasa : Sekolah Berbasis Alam

Nama Jasa : Sekolah Alam Cerdik



Latar Belakang dan Deskripsi Sekolah Alam Cerdik



Latar belakang mendirikan sekolah alam ini berawal dari keinginan dalam upaya melakukan perubahan dalam dunia pendidikan yang tidak hanya dilatarbelakangi perubahan sistem, metode, dan target pembelajaran, melainkan perubahan cara pandang dalam memandang pendidikan secara universal yang pada akhirnya diharapkan berorientasi pada perbaikan mutu pendidikan dan hasil akhir dari proses pendidikan tersebut. Peserta didik tidak hanya mempelajari mata pelajaran-mata pelajaran yang umum dipelajari di dalam sekolah formal namun anak-anak dibebaskan bereksplorasi, bereksperimen, berekspresi, dan berkreasi tanpa dibatasi dengan berbagai macam aturan yang berujung mengekang rasa ingin tahu mereka serta dapat menumbuhkan keakraban peserta didik dengan alam dan lingkungan sekitar mereka. Alam memberi banyak inspirasi dan mengajak berpikir realistis. Peserta didik akan diberikan kebebasan menjadi diri mereka dan mengembangkan potensi dirinya untuk tumbuh menjadi manusia yang berkarakter, berakhlak mulia, berwawasan ilmu pengetahuan, dan siap untuk dapat berkontribusi di masyarakat.



Peserta didik akan belajar menghargai setiap proses yang dilakukan, ini dimaksudkan agar peserta didik tidak semata-mata belajar untuk mencari nilai tetapi melakukan upaya belajar sebagai suatu proses untuk dapat tahu, mengerti, menguasai serta pengembangan potensi diri dapat terwujud secara alami dan baik. Dengan hal ini sekolah diharapkan tidak menjadi penjara bagi peserta didik dan selalu menjadi tempat yang menyenangkan untuk belajar.

Jika dilihat dari segi guru atau tenaga pendidik, sekolah alam ini akan membebaskan guru untuk berkreasi dalam mengajar. Kreativitas guru tidak dibatasi oleh buku paket dan target nilai yang harus dicapai oleh peserta didik, oleh karena itu guru tidak hanya mengajar materi-materi pelajaran yang ada dalam kurikulum sekolah, tetapi juga mendidik. Guru tak hanya jadi panutan bagi peserta didiknya , tapi juga jadi teman bagi peserta didk sehingga dapat mengenali kelebihan dan kekurangannya, dan menjadikan mereka tidak sekadar tahu, tapi bisa melakukan. Serta mampu untuk mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat menemukan karakter atau jati dirinya.



Segmentasi dan Targeting Sekolah Alam Cerdik

Dasar pertimbangan mendirikan sekolah alam ini agar dapat menarik perhatian masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah alam cerdik adalah dengan memperhatikan beberapa faktor-faktor segmentasi antara lain :





1.Faktor geografis,



a. Segi region atau wilayah

Berdasarkan tata letak keberadaan sekolah, karena sekolah ini berbasis alam maka tentu saja berada pada suasana alam yang asri, hijau, menyenangkan, tenang dan nyaman yang dapat menunjang proses pembelajaran secara optimal tidak terlalu ramai seperti lingkungan belajar di perkotaan yang bising. Ini tentu saja penunjang utama pada sekolah alam karena suasana baru dalam belajar yang tidak seperti pada umumnya.




2.Faktor demografis,


a. Segi usia peserta didik

Sasaran Sekolah Alam Cerdik akan dibatasi pada segmen usia 4-12 tahun, dimana disediakan untuk peserta didik tingkat TK dan SD. Mengapa mengambil segmen usia 4-12 tahun? Hal ini disebabkan karena saat ini kesadaran orang tua memang semakin meningkat yakni banyak masyarakat yang sadar terhadap pentingnya pendidikan berkualitas bagi anak sejak berusia dini. Serta memberikan alternatif bagi para orangtua yang ingin mendapatkan penyegaran dan mempunyai pilihan yang lain dalam metode dan cara mendidik anak-anak mereka dengan kegiatan belajar dilakukan dengan memaksimalkan eksplorasi terhadap alam lingkungan sekitar.



b. Segi Pendapatan atau income orang tua peserta didik

Pendirian sekolah ini ditujukan untuk semua kalangan dalam masyarakat, baik dari kalangan bawah, menengah atau kalangan atas. Mengapa demikian? Karena sekolah ini menerapkan sekolah berbasis komunitas, dimana bagi orang tua murid yang mampu akan bersama-sama memberi kontribusi dalam upaya agar peserta didik yang berasal dari strata bawah masih dapat menikmati pendididikan di sekolah alam ini dengan program-program beasiswa yang diselenggarakan. Selain itu dengan berbasis komunitas maka terhindarnya sekolah dari tujuan mencari keuntungan selain dari tercapainya tujuan pendidikan. Setiap dana yang dimiliki sekolah akan dikembalikan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, sehingga biaya yang harus dibayar para orangtua menjadi minimal. Dan terlaksananya proses tranparasi dana pendidikan, sehingga dapat memacu kepuasan orang tua terhadap system sekolah.



c. Segi pendidikan

Untuk menarik simpati masyarakat untuk bergabung di sekolah alam Cerdik dengan strategi memberikan pengetahuan dan pengertian betapa pentingnya pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak mereka sejak usia dini.


3.Faktor Psycografis,

a. Segi Sosial


Pertimbangan ini berdasarkan level atau kelas sosial dalam masyarakat, seperti telah dijelaskan pada segmen sebelumnya, siapapun dan dari kelas social manapun berhak untuk dapat masuk dalam sekolah ala mini sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah. Hal ini hanya bertujuan dalam pembatasan jumlah peserta didik agar tidak melebihi kapasitas.


b.Segi Gaya hidup atau life style ,

Orang tua pasti selalu ingin mengupayakan pendidikan yang baik dan berkualitas bagi anak-anaknya. Bukan karena alas an tidak menginginkan anaknya bersekolah di sekolah konvensional, tetapi orang tua peserta didik memiliki gaya hidup yang ingin berbeda dengan yang lainnya, menginginkan anak-anaknya bersekolah di sekolah alam sebagai alternatif yang berbeda dari sekolah konvensional. Hal ini dapat disebabkan karena orang tua beranggapan perkembangan anaknya jauh lebih cepat dan matang, selain juga lebih mandiri. menempa kemandirian anak dan leadership-nya. Bukan soal prestasi, tapi bagaimana membuat anak terus memiliki keinginan berpikir ilmiah dan bisa memanfaatkan ilmunya dengan baik,



c.Personality atau individu.



Dari segi individu, beberapa peserta didik memang menginginkan suasana belajar yang menyenangkan tanpa ada batasan ruangan, kebebasan berekspresi dan berekspresi, serta tentu saja karena menginginkan suasan yang berbeda dari sekolah-sekolah pada umumnya.


4.Faktor Behaviour atau perilaku

Sementara banyak orangtua berlomba memasukkan anaknya ke sekolah favorit atau internasional, tapi tidak sedikit orang tua yang justru melirik sekolah alam. sekolah bukan lagi sebagai beban, tetapi realitas kehidupan yang karenanya ilmunya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

reportase ke 12

TUGAS REPORTASE KE-12

MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA PENDIDIKAN

Nama : Tuti Alfiani

Jurusan : Manajemen Pendidikan 2009 FIP UNJ

NIM : 1445096092


Identifikasi segmentasi pemasaran (Lanjutan materi segmentasi pemasaran)



Yang menjadi dasar dalam identifikasi segmentasi pemasaran adalah :

1.Faktor geografis, membagi segmentasi sebagai berikut:

a.Nation (kebangsaan),menjual produk di dalam atau di luar negeri.

b.State atau negara,mempertimbangkan aturan-aturan yang dibuat oleh suat negara.

c.Region atau wilayah, mempertimbangkan wilayah tempat pembuatan atau penyebaran hasil produksi.

d.City atau kota, di sini sistem penjualan dengn harga tinggi akan lebih mudah diterapkan di kota daripada di desa.



2.Faktor demografis, faktor ini membagi segmentasi berdasarkan :

a.Usia, misalnya jika ingin mendirikan sekolah SD pada suatu lingkungan maka harus memperhatikan banyaknya anak yang berkisar 7-12 tahun di lingkungan tersebut.

b.gender, berdasarkan jenis kelamin laki-laki atau perempuan.

c.Family Size, faktor ini melihat dari banyak sedikitnya jumlah anggota dalam suatu keluarga. Misalnya dalam membeli mobil keluarga yang beranggotakan banyak maka akan lebih memilih mobil berukuran besar dengan kapasitas yang bisa memuat banyak orang.

d.Family recycle

e.Income atau pendapatan

f.Occupation atau pekerjan

g.Pendidikan

h.Agama

i.RAS



3.Faktor Psycografis, membagi segmentasi menjadi :

a.Sosial, berdasarkan level atau kelas sosial dalam masyarakat.

b.Gaya hidup atau life style , berdasarkan sederhana selera atau glamournya selera masyarakat.

c.Personality atau individu.



4.Faktor Behaviour atau perilaku, membagi segmentasi menjadi :

a.Manfaat

b.Status penggunaan

c.Sering tidaknya digunakan

d.loyalitas

e.Kesiapan konsumen

f.Sikap terhadap produk

g.Tipe positif dan negatif

h.Relationship buyers

i.Transaction buyer

reportase ke 11

Perilaku pelanggan

UNJ-Jakarta, Manajemen Pemasaran dan Jasa Pendidikan. Kembali melanjutkan materi sebelumnya, kali ini membahas tentang perilaku pelanggan. Pa itu perilaku pelanggan (konsumen) ? Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, organisasi dalam menyeleksi, membeli, menggunakan, dan mendisposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Studi konsumen memberikan petunjuk untuk memperbaiki dan memperkenalkan produk atau jasa, menetapkan harga, perencanaan saluran, menyusun pesan, dan mengembangkan kegiatan pemasaran lain termasuk dalam mengetahui perilaku konsumen.

Berikut ini adalah factor yang mempengaruhi dalam perilaku konsumen yaitu :

a.Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.

b.Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.

c.Faktor pribadi
Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.
Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.


Faktor Psikologis

Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan.

Faktor Marketing Strategy

Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah
a. Barang,
b. Harga,
c. Periklanan dan
d. Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan.

reportase ke 10

TUGAS REPORTASE KE-10

MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA PENDIDIKAN

Nama : Tuti Alfiani

Jurusan : Manajemen Pendidikan 2009 FIP UNJ

NIM : 1445096092


Marketing Mix

UNJ-Jakarta, kali ini perkuliahan manajemen pemasaran dan jasa pendidikan membahas tentang marketing mix atau bauran. Biasanya terkait dengan emapt hal yang terpenting yaitu berhubungan dengan product, price, place dan promosi promotion. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah penjelasan dari marketing mix :

a.Product adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan untuk diperhatikan, attention, ace yang mungkin memuaskan individu dari sebuah keinginan atau kebutuhan.

b.Price adalah segala sesuatu mengenai harga produk.

c.Place adalah penempatan suatu produk di tempat yang strategis mudah dijangkau oleh konsumen.

d.
Promotion cara bagaimana agar suatu produk dapat diketahui dan dapat di konsumsi oleh khalayak umum.


Product dapat diklasifikasikan menjadi

a.Consumer Product : produk yang dibeli dapat langsung digunakan atau dipakai sendiri

b. Product Convenience : produk yang dibeli secara terus-menerus, seperti bahan makanan.

c.Product Shopping : produk yang di beli selektif/ proses pembeliannya lebih selektif, seperti sepatu atau pakaian.

d.Product Specialty : produk atau barang yang dibeli sifatnya special.

e.Product Unsought : produk atau barang dibeli karena tren atau karena tertarik oleh discount.

Industrial Product : barang yang dibeli untuk kepentingan industry atau bisnis dan menambah keuntungan bisnis atau untuk di jual kembali.
Konsumen membeli suatu barang atau produk tertentu karena konsumen memiliki beberapa alasan, beberapa alasan diantaranya yaitu :

a.Product attribute : kelengkapan-kelengkapan produk yang ditawarkan dan dapat dilihat dari kualitas produk (fungsi, daya tahan, kehandalan, prepossession, tampilannya terlihat bagus/ tidak menggangu penglihatan, mudah dipakai, mudah diperbaiki jika mengalami kerusakan, murah, dan memiliki nilai-nilai lainnya), features, dan design.

b.Brand : nama atau istilah, tanda, symbol, dan design. terdapat beberapa macam brand yaitu brand equity, brand sponsor (induk/sponsor terkenal), Co branding (merk bersama).

c.Packaging : kemasan (container dan wrapper)

d.Labeling

e.Product support service : tempat service produk atau barang yang di beli oleh konsumen, jika produk tersebut mengalami kerusakan.

reportase ke 9

TUGAS REPORTASE KE-9

MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA PENDIDIKAN

Nama : Tuti Alfiani

Jurusan : Manajemen Pendidikan 2009 FIP UNJ

NIM : 1445096092



KUALITAS (Quality)

UNJ-JAKARTA, Rabu, 25 Mei 2011 Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan membahas materi perkuliahan mengenai kualitas atau quality. Kualitas adalah suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan atau bahkan melampaui harapan konsumen bukan saja satu kali tetapi berulangkali dan memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Berikut ini adalah tiga macam bentuk kualitas:

1.Satu-satunya, maksudnya adalah kualitas yang ditimbulkan akibat dari hanya satu produsen produk seperi itu sehingga bersifat absolute. Karena hanya satu-satunya penghasil produk tersebut, jumlah barang yang diproduksi pun tidak dapat mencukupi kebutuhan pelanggan (jumlah sedikit).

2.Standar, maksudnya adalah kualitas yang bersifat relative

3.Consumer satisfaction (kepuasan pelanggan), maksudnya adalah kualitas yang bersifat memenuhi kebutuhan pelanggan. Begitu banyak jumlah konsumen dengan selera yang berbeda-beda, namun bagaimana caranya agar tetap bisa membuat konsumen senang dan puas.

Untuk dapat menganalisis perilaku konsumen dengan cara marketing intelijen yaitu untuk memantau memantau apakah tipe konsumen yang suka membeli atau tipe yang eksklusif. Selain itu cara menganalisis juga dapat dilakukan dengan prinsip FISH BONE, yaitu tulang-tulang ikan yang diisi dengan beberapa indicator, seperti daya tahan daya tahan, harga, sumber daya manusia (SDM), sarana, dan kurikulum sedangkan di sisi kanan itu ada: merk, kemasan, kemudahan lokasi, promosi, dan fitur lainnya.

Kamis, 09 Juni 2011

reportase 8

TUGAS REPORTASE KE-8

MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA PENDIDIKAN

Nama : Tuti Alfiani

Jurusan : Manajemen Pendidikan 2009 FIP UNJ

NIM : 1445096092



Marketing promotion dan marketing communication


UNJ-Jakarta, 13 Mei 2011 selain membahas materi terkait dengan PLACING, Bapak Amril Muhammad, S.E juga menerangkat materi terkait dengan Promotion atau promosi. Agar produk yang diproduksi oleh produsen dapat diketahui oleh masyarakat luas sebagai konsumen, maka penting untuk dilakukan promosi dengan tujuan untuk mengkomunikasikan produk yang dijual kepada masyarakat. Berikut ini ada 4 macam cara produsen dalam mempromosikan dan mengkomunikasikan produk mereka kepada konsumen, yaitu:

a. Advertising, informasi yang disampaikan kepada konsumen dengan pemilik produk tidak secara langsung bertemu, tetapi informasinya dapat tersampaikan. Contoh dengan menggunakan iklan ,media cetak, audio, visual audiovisual, spanduk, brosur, iklan tv, koran.

b. Personal selling, merupakan promosi dan penjualan produk yang dilakukan oleh sales secara langsung kepada masyarakat atau konsumennya.

c. Sales promotion, merupakan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan kepada konsumen dengan memberikan bonus atau potongan harga dalam jangka waktu tertentu.

d. Public relation, merupakan proses membangun hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat atau konsumen untuk membangun citra positif perusahaan di mata masyarakat. Public relation juga digunakan untuk mengatasi masalah negative yang mungkin muncul dari masyarakat.

reportase ke 7

TUGAS REPORTASE KE-7

MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA PENDIDIKAN

Nama : Tuti Alfiani

Jurusan : Manajemen Pendidikan 2009 FIP UNJ

NIM : 1445096092


PLACING dalam pemasaran

UNJ-Jakarta, Jumat 13 Mei 2011 . Dosen Manajemen Pemasaran dan Jasa Pendidikan, Bapak Amril Muhammad, S.E Pagi hari Jumat menjelaskan materi terlait dengan Palecing atau penempatan atau pendistribusian produk agar dapat sampai ke konsumen. Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan dalam penempatan :

a. Secara langsung, yaitu produsen menjual produknya secara langsung kepada para konsumen. Contoh: Dengan menjual produk di toko atau outlet milik pribadi, sedangkan contoh di bidang pendidikan yaitu menyebarkan informasi mengenai lembaga pendidikan melalui brosur, dll.

b. Intermediatery: produsen menjual produknya kepada para konsumen dengan melalui agen, supermarket, atau took pihak ketiga, misalnya dengan menumpang menaruh barang disebuah toko yang bukan milik pribadi.

c. Hybrid: campuran antara milik pribadi dengan menumpang menaruh barang ditempat yang bukan milik pribadi. Contohnya perusahaan nokia yang memiliki toko tersendiri untuk menjual berbagai produknya, namun ia juga menaruh produknya ditempat lain (yang bukan milik nokia).

d. Telemarketing: cara menjual produk yaitu dengan menggunakan jaringan telepon. Biasa dipakai Bank dalam hal marketing, asuransi, dam kartu kredit.

e. MLM (Multi Level Marketing), merupakan cara menjual produk dengan menggunakan jasa orang lain yang sifatnya berjenjang.

f. E-commerce, merupakan cara mempromosikan produk dengan cara menggunakan media online yaitu membuat website tersendiri, contohnya kaskus. sedangkan contoh di bidang pendidikan yaitu mempromosikan melalui website pribadi.
Pada prinsipnya apa yang dilakuka produsen produsen bertujuan agar dapat mendekati para pelanggannya, agar mereka mau membeli produk yang mereka dengan mudah.

Dalam memasarkan perlu mempertimbangkan saluran distribusi channel, ini disebabkan karena alasan :

a. Efisiensi biaya
b.perusahaan atau produsen bisa fokus dengan satu kegiatan saja,
c. Mempertimbangkan kualitas, karena kualitas suatu produk akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan atau konsumen.
d. Memperhatikan SDM, semakin banyak SDM yang kita punya maka semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji atau upah mereka
e. Pergudangan, agar stock barang yang tersedia tidak terlalu menumpuk di dalam gudang, yang nanti dikhawatirkan dapat merusak kondisi barang tersebut.