selamat datang sahabat-sahabat yang peduli pendidikan..

Ada Untuk Berbagi,.
Terlahir untuk berproses...
Salam Pendidikan Berkualitas...

Kamis, 22 April 2010

TEORI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

1. Latar belakang

Dalam psikologi perkembangan perlu diperhatikan teori – teori yang mendasari psikologi perkembangan tersebut. Teori tersebut telah ada sejak ….. . teori merupakan hipotesis yang belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang diketahui secara pasti , sehingga perlu diuji secara lanjut untuk menentukan akurasinya. Kemudian teori itu dinyatakan benar apabila dalam pengujiannya itu memoiliki fakta – fakta. Yang kebenarannya diakui oleh masyarakat luas.

Dalam konteks perkembangan bahwa perkembangan manusia menunjuk pada perubahan – perubahan yang terjadi selama rentang hidup seseorang. Menurut Miller, 1993 teori perkembangan adalah teori yang difokuskan pada perubahan antar waktu ( change overtime). Kemudian, seiring dengan berkembangnya jaman pengkajian mengenai psikologi manusia semakin menjadi sarana atau proses pembelajaran dalam bagaimana mengetahui perilaku, kejiwaan, psikologis maupun mental dari manusia tersebut.

2. Tujuan

a. Mengetahui bagaimana teori psikologi perkembangan.

b. Dapat memahami dasar – dasar teori psikologi perkembangan.

c. Dapat mengetahui waktu psikologi perkembangan dari waktu ke waktu.

d. Serta dapat mengetahui pencetus teori – teori psikologi perkembangan.

3. Manfaat

a. Menambah wawasan dan pengeetahuan dalam bidang psikologi.

b. Dapat digunakan sebagai pedoman dalam penerapan dikehidupan sehari – hari mengenai karakter dan psikologi manusia.



A. Perkembangan Teori Mengenai Psikologi

1. Teori Psikodinamik

Adalah teori yang berupaya menjelaskan hakikat perkembangan kepribadian, unsur-unsur yang sangat diutamakan dalam teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainnya. Teori ini mengasumsikan bahwa kwpribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis tersebut, yang umumnya terjadi pada masa kanak-kanak dini.

Tokoh teori ini adalah Sigmund Freud dan Erik erikson.

Menurut Freud teori ini psikodinamik berfokus pada masalah alam bawah sadar, sebagai salah satu aspek kepribadian seseorang.

Aspek kepribadian manusia memiliki 3 struktur penting, yaitu :

a. Id, merupakan sturktur kepribadian yang asli yang berisi segala sesuatu yang secara psikologis telah ada sejak lahir, termasuk insting. Id merupakan reservoir energy psikis dan menyediakan seluruh daya untuk menggerakan kedua sruktur kepribadian lainnya.

b. Ego, merupakan srtuktur kepribadian yang berurusan dengan dengan tuntuntan realitas.

Perbedaan pokok antara id dan ego adalah bahwa id hanya mengenal realitas subjektif jiwa, sedangkan ego membedakan antara hal-hal yang terdapat dalam batin dan hal-hal yang terdapat di dunia luar.

c. Superego, merupakan struktur kepribadian yang merupakan badan moral lepribadian. Perhatian utamanya adalah memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah, sehingga ia dapat bertindak sesuai dengan norma-norma moral yang diakui masyarakat. Tetapi superego sama seperti id yang bersifat tidak rasional, dan sama seperti ego, superego tidak hanya menunda pemuasan insting, tetapi tetap berusaha untuk merintanginya.

Ketiga komponen kepribadian tersebut berkembang melalui tahap-tahap perkembangan psikoseksual, karena menunjukan bahwaproses perkembangan psikologis ditandai dengan libido (energy seksual) yang dipusatkan pada daerah-daerah tubuh tertentu yang berbeda-beda.

Tahap-tahap Perkembangan psikoseksual menurut Freud antara lain :

a. Oral (0-1 tahun)

b. Anal (1-3 tahun)

c. Phalic (3-6 tahun)

d. Latency (6-12 tahun)

e. Dewasa (12- dewasa)

2. Teori Kognitif

Teori kognitif didasarkan pada asumsi bahwa kemepuan kognitif merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak. Denagn kemampuan kognitif ini, maka anak dipandang sebagai individu yang secara aktif membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia.

è Teori kognitif Piaget

Adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejaidn disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari cirri-ciri dan fungsi dari objek-objek, bagaimana cara anak belajar mengelompok-mengelompokan obejek untuk mengetahui persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya, untuk memahami penyebab terjadinya perubahan dalam objek-objek atau peristiwa-peristiwa dan untuk membentuk perkiraan tentang objek dan peristiwa tersebut.

Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:

· Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)

· Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)

· Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)

· Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Sehingga dalam pandangan Piaget, skema mencakup baik kategori pengetahuan maupun proses perolehan pengetahuan tersebut. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah, atau mengganti skema yang sebelumnya ada, seperti :

Asimilasi adalah proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya.

Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali.

è Teori Pemrosesan Informasi

Merupakan teori alternative terhadap teori kognitif Piaget. Para pakar psikologi pemrosesan informasi tidak menggambarkan perkembangan dalam tahap-tahap atau serangkaian subtahap tertentu, dan menekankan pentingnya proses-proses kognitif, seperti persepsi, seleksi perhatian, memori dan strategi kognitif.

Teori ini didasrkan pada tiga asumsi umum :

a. Pikiran dipandang sebagai suatu sistem penyimpanan dan pengembalian informasi.

b. Individu-individu memproses informasi dari lingkungan.

c. Terdapat keterbatasan pada kapasitas untuk memproses informasi dari seseorang individu.

Berdasar asumsi-asumsi di atas, dapat dipahami bahwa teori pemrosesan informasi lebih menekankan pada bagaimana individu memperoleh informasi tentang dunia mereka bagaimana informasi disimpan dan disebarkan dan sebagaimana informasi diambil kembali untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang kompleks, seperti memecahkan masalah dan berfikir.

3. Teori Kontekstual

Teori ini memandang perkembangan sebagai proses yang terbentuk dari transaksi timbal balik antara anak dan konteks perkembangan sistem fisik, sosial, kurtural dan historis dimana interaksi tersebut terjadfi (Seifert & Hoffnung, 1994).

4. Teori Etologis

Etologi merupakan studi tentang perkembangan perilaku evolusi spesies dalam lingkungan alamiahnya. Teori etologi mengenai perkembanagn menekankan bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi, terkait deengan evolusi, dan ditandai oleh periode-periode kritis (Santrock,1998).

5. Teori Ekologis

Teori ekologis memberikan tekanan pada sistem lingkungan.

Tokoh utama teori ini adalah Urie Brofenbrenner. Pendekatan teoriekologis terhadap perkembangan mengajukan konteks di mana berlangsung perkembanagn individu, baik kognitifnya, sosioemosional, kapasitas dan karakteristik motivasional, maupun partisipasi aktifnya, merupakan unsure-unsur penting bagi perubahan perkembangan ( Seifert & Hoffnung, 1994).

6. Teori Behavior dan Belajar Sosial

Behavior (perilaku) adalah kegiatan organism yang diamati dan bersifat umum, mengenai otot-otot dan kelenjar-kelenjar sekresi eksternal sebagaimana terwujud pada gerakan bagian-bagian tubuh atau pada pengeluaran air mata, keringat. Teori ini menegaskan bahwa dalam mempelajari manusia individu, yang seharusnya dilakukan oleh para ahli psikologi adalah menguji dan mengamati perilakunya dan bukan mengamati kegiatan bagian dalam tubuh.

Mula-mula teori ini dikembangkan oleh John B. Watson (1878-1958)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar