selamat datang sahabat-sahabat yang peduli pendidikan..

Ada Untuk Berbagi,.
Terlahir untuk berproses...
Salam Pendidikan Berkualitas...

Jumat, 25 Juni 2010

observasi kurikulum

Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan karunia sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan laporan observasi mengenai kurikulum yang diterapkan pada tingkat sekolah mengengah atas, sebagai pemenuhan tugas matakuliah Manajemen Kurikulum

Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada orangtua kami, dosen kami, Kepala SMA N 22 Jakarta yang telah mengizinkan kami untuk melakukan observasi beserta staff kurikulum yang telah banyak membantu memberikan informasi terkait kurikulum, rekan-rekan Mahasiswa Manajemen Pendidikan, serta pihak-pihak lain yang telah berkontribusi dalam terselesaikannya laporan observasi yang kami susun. Sebagai insan pembelajar, kami menyadari apa yang kami hasilkan jauh dari kesempurnaan, maka dengan rendah hati kami mengharapkan agar pembaca dapat memberikan saran dan kritik sebagai bahan pembelajaran yang dapat kami gunakan di kemudian hari sehinnga dapat menjadi lebih baik. Besar harapan kami laporan observasi ini bermanfaat bagi pembaca.

Terimakasih.

Jakarta, Mei 2010


Penulis














BAB 1
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 butir 19 UU No. 20 tahun 2003). Kurikulum selalu berkembang dengan harapan mampu menjadikan output dari pendidikan menjadi lebih baik dengan mampu memberdayakan potensi yang dimiliki oleh pesrta didik. Setelah diberlakukannya otonomi daerah, berimbas pula pada otonomi sekolah yang berkewajiban untuk mengembangkan materi atau kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sejalan dengan arah kebijakan otonomi dan desentralisasi yang ditempuh pemerintah maka tanggung jawab pemerintah daerah akan meningkat, termasuk dalam manajemen pendidikan. Pemerintah daerah diharapkan untuk senantiasa meningkatkan kemampuannya dalam berbagai tahap pembangunan pendidikan yaitu sejak tahap perumusan kebijakan daerah, perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan memantau di daerah masing – masing sejalan dengan kebijakan pendidikan nasional yang digariskan pemerintah.

I.2 Tujuan
Laporan yang kami susun sebagai tindak lanjut dari observasi yang telah kami lakukan di SMA N 22 bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum yang diberlakukan pada sekolah tersebut.

I.3 Manfaat
Dapat digunakan sebagai pedoman dan perbandingan antara teori kurikulum yang ada dengan implementasi kurikulum yang diterapkan di SMA dan juga sebagai bahan evaluasi atau pembelajaran.

I.4 Metode
Terselesaikannya penyusunan laporan observasi ini dengan menggunakan metode wawancara, dan dilengkapi dengan literatur buku sebagai penunjang.



BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Profil Singkat Sekolah
a. Visi
Menjadi sekolah yang unggul dalam prestasi dan bertaqwa
b. Misi
1. Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dengan sarana pembelajaran yg memadai
2. Menumbuhkan semangat keunggulan serta meningkatkan motivasi diri untuk lebih berprestasi.
3. Mendorong mengenal potensi supaya berkembang optimal.
4. Meningkatkan kedisiplinan
5. Melaksanakan pengembangan diri siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler

c. Tujuan
1. Meningkatkan mutu layanan pendidikan yang prima
2. Meningkatkan rata-rata nilai Rapor maupun nilai Ujian Nasional
3. Meningkatkan jumlah lulusan menjadi 100%
4. Meningkatkan jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri ataupun Perguruan Tinggi Swasta Favorit
5. Meningkatkan kwalitas guru
6. Melaksanakan kegiatan keagamaan secara rutin dalam upaya menumbuhkan kepribadian yang mantap dan berhati nurani yang damai
7. Menjalin kerja sama dan kemitraan yang harmonis antara sekolah, Komite sekolah dan seluruh Stakeholder sekolah

II.2 Penerapan Kurikulum SMA N 22 Jakarta
Dalam upaya menghadapi berbagai perkembangan dan perubahan dimasa mendatang, terutama dalam menghadapi perkembangan global yang melanda berbagai aspek kehidupan dimasyarakat. Para pengelola pendidikan harus mampu mengantisipasi segala kemungkinan dimasa mendatang agar mampu bersaing dalam mengelola pendidikan secara professional. Kegiatan belajar mengajar pada sekolah tidak akan tercapai maksimal tanpa adanya tim yang merencanakan dan mengatur jalannya proses belajar mengajar. Sekolah yang baik hendaknya memiliki tim penyusun kurikulum yang mampu memberdayakan segala kemampuan akademik maupun sumber daya lain dengan tujuan kesesuaian potensi peserta didik dan materi pembelajaran yang ada.
Setelah melakukan observasi yang dilakukan pada hari Rabu, 5 Mei 2010 di SMA N 22 Jakarta, berikut ini adalah hasil observasi yang kami dapat dari narasumber Ibu Nur Nilam selaku staff kurikulum di sekolah tersebut.

A. Penerapan Kurikulum
Penerapan KTSP di SMA N 22 Jakarta memiliki muatan seperti :
a. Standar Kelulusan (SKL)
b. Struktur dan muatan kurikulum
c. Muatan local
d. Kegiatan pengembagan diri
e. Pengaturan beban belajar
f. Ketuntasan belajar
g. Kenaikan kelas, kelulusan
h. Penjurusan
i. Life skills
j. Pendidikan berbasis local dan global
Bagi siswa yang telah terlihat potensi baik dalam akademik maupun non akademik diarahkan, diberi gambaran, dibimbing sesuai potensi yang dimiliki sehingga mampu mengekplorasi kemampuan secara maksimal yang dapat membawa citra baik bagi sekolah pada umumnya.
Pada kurikulum KTSP ini guru tidak lagi memberi tugas dengan ceramah saja, melainkan siswa dituntut untuk mampu memanfaatkan segala media yang ada sebagai penunjan kegiatan belajar.
Metode yang digunakan walaupun masih dominan menggunakan sistem ceramah guru, namun tanya jawab interaktif antara guru dan siswa sangat ditekankan, misalnya saja sebelum memasuki materi pelajaran hari ini, guru menanyakan mengenai materi pelajaran sebelumnya, sehingga dapat menyegarkan kembali ingatan para siswa, dan ada keberlanjutan materi yang diingat oleh siswa. Hal ini dilakukan agar siswa terpancing dan merespon pelajaran yang diberikan oleh guru.
Kurikulum yang diterapkan SMA N 22 Jakarta adalah KTSP, dimana kurilulum tersebut dikembangkan sesuai dengan potensi sumber daya yang dimiliki sekolah. Demi tercapainya visi dan misi sekolah terutama dalam bidang kurikulum maka kegiatan yang dilakukan oleh tim kurikulum adalah :
Program kerja bagian kurikulum :
Membantu kepala sekolah dalam kegiatan :
1. menyusun kalender pendidikan
2. menyusun program semester, tahunan, alokasi waktu
3. Menyusun program tugas guru
4. menyusun jadwal pelajaran
5. Menyusun evaluasi belajar
6. Merencanakan dan mengkoordinasi para petugas untuk melaksanakan kurikulum program satuan pelajaran dan alokasi waktu.
7. merencanakan dan mengkoordinasikan cara pelaksanaan evaluasi belajar.
8. menyusun pedoman (sesuai petunjuk dinas dikmenti)
untuk :
a. menetapkan jurusan dan kelulusan siswanya.
b. Penentuan kenaikan kelas
c. Penentuan kelulusan tamat belajar para siswa
9. Merencanakan pertemuan guru untuk :
a. Membahas (diskusi) tentang pelaksanaan pelajaran dan pendidikan di sekolahnya.
b. Meningkatkan disiplin dan tata tertib kerja
c. Membina siswa yang mengalami kesulitan kegiatan belajar / mengajar
10. Merencanakan dan melaksanakan :
a. Peninjauan atau observasi studi
b. Karyawisata
c. Mengelola perpus
d. Membina dan mengkoordinasikan para petugas/aparat sekolah khususnya agar bertugas dengan baik.
Dalam melaksanakan tugas wakil kepala sekolah urusan kurikulum dapat dibantu oleh beberapa orang guru sebagai staaf urusan, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan sekolah.
Program kerja Sekolah
Berikut ini adalah program kerja yang disusun oleh pihak sekolah dalam rangka peningkatan kualitas output siswa, yang terdiri dari program kerja jangka penjang, mengengah dan pendek.
untuk jangka panjang :
• Meningkatkan kualitas pendidikan SMA Negeri 22 menjadi SMA Unggulan
• Menciptakan SMA Negeri 22 menjadi salah satu SMA yang memiliki kemandirian dalam pengembangan dan pengelolaan dengan berpola Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
• Menciptakan peserta didik yang berpribadi mantap dan mempunyai Imtaq tinggi
• Sekolah yang memiliki sarana prasarana berteknologi tinggi
Untuk jangka menengah :
• Mewujudkan SMAN 22 menjadi sekolah pendamping unggulan/unggulan
• Meningkatkan kualitas siswa sehingga menjadi siswa unggul dalam akademik dan non akademik
• Meningkatkan profesionalisme guru dan pegawai
Untuk program jangka pendeknya :
• Peningkatan prestasi siswa
• Kelulusan
• Nilai rata-rata UN
• Jumlah keterserapan di PTN
• Ekskul dan pengembangan diri
• Peningkatan profesi guru & pegawai
• Meningkatkan Sarana Prasarana sehingga memadai
• Meningkatkan kehumasan

B. Orientasi kurikulum yang diterakan dengan usaha-usaha :
1. melihat keunggulan peserta didik, misalnya mengikutsertakan siswanya tersebut dalam olimpiade science dan memberikan bimbingan secara terus-menerus agar potensi peserta didik mampu dimunculkan.
2. Memberikan bimbingan belajar, biasanya diberikan kepada siswa kelas XII menjelang ujian nasional.
3. Pengembanagn minat dan bakat siswa sangat ditekankan , seperti kegiatan ekstrakurikuler baik yang bersifat akademik seperti karya ilmiah remaja, maupun non akademik seperti olahraga dll.
C. Implementasi kurikulum

Implementasi kurikulum yang diterapkan di sekolah belum sepenuhnya mengacu pada student oriented, karena guru masih sangat berperan dalam kelas dengan metode ceramah. Guru masih banyak menjelaskan di depan kelas. Namun pendekatan dilakukan secara intensif biasanya dilakukan pada siswa yang memiliki nilai yang kurang maksimal, dicari apa penyebabnya kemudian bersama pihak sekolah merumuskan bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut.



D. Sistem penilaian siswa

Sistem penilaian didasarkan pada standar yang telah ditetapkan sekolah, yang dibedakan berdasarkan potensi siswa dari segi kognitif, psikomotorik, afektif. Misalnya saja dalam penilaian suatu praktikum mata pelajaran biologi, siswa dinilai berdasarkan bagaimana siswa mempersiapkna alat percobaan, pengamatan, eksperimen, hasil akhir, dan sebagainya. Kemudian untuk nilai kognitif guru menilai dari tes evaluasi yang dilakukan, seperti kuis, ulangan harian, ulangan tengah semester, maupun ulangan akhir semester. Jenis soal berupa Tanya jawab lisan, essay, portofolio, dan pilihan ganda. Keaktifan siswa dan perilaku siswa pada saat kegiatan belajar mengajar juga menjadi penilaian bagi guru.
Berikut ini adalah standar ketuntasan yang diterapkan di SMA N 22 Jakarta :
Ketuntasan Belajar
Berisi tentang Kriteria dan mekanisme penetapan Ketuntasan Minimal Per Mata Pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah dg mempertimbangkan hal-hal sbb:
 Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100 %, dgn batas kriteria ideal minimum 75 %.
 Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) per MP dg mempertimbangkan: kemampuan rata2 siswa, kompleksitas, SD pendukung.
 Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas kriteria ideal, tetapi secara bertahap hrs dapat mencapai kriteria ketuntasan ideal.






KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
NO - KKM
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17 Pendidikan Agama :
- Islam
- Protestan
- Katholik
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Fisika
Biologi
Kimia
Sejarah
Geografi
Ekonomi
Sosiologi
Seni budaya
Penjas, Olahraga dan Kesehatan
Teknologi Informasi & Komunikasi
Keterampilan (Bahasa Jerman)
Kewirausahaan 63, 67
60,75
61,25
65,13
63,59
60,11
61,95
64,45
64,57
62,74
60,00
65,34
60,50
64,75
65,77
65,50
65,03
64,48
61,25
Jika hasil belajar siswa telah melampaui KKM tersebut per mata pelajaran maka siswa dinyatakan lulus kompetensi, namun jika belum melampaui maka pihak sekolah mengadakan remedial bagi siswa-siswa yang berada di bawah batas kelulusan minimal.
E. Peningkatan Kualitas Siswa
a. Akademik (meningkatkan hasil belajar siswa)
– Mengadakan Ulangan Harian minimal 4x dalam satu semester
– Mengadakan Ulangan Blok pada bulan Oktober dan Maret
– Menambah jumlah jam belajar pada siswa kelas XII
– Mengadakan Pendalaman Materi (khusus siswa kelas XII)
b. Non Akademik
– Mengefektifkan kegiatan ekskul
– Mengikuti lomba-lomba ekskul, tingkat kodya, provinsi dan nasional
F. Kendala yang dihadapi dalam manajemen kurikulum sekolah
1. Penyusunan program pembelajaran belum semua tepat waktu
2. PBM dan Evaluasi
3. Masih ada guru yang kurang maksimal (kurang efektif)
4. Supervisi yang belum sepenuhnya tercapai.
5. Ketersediaan buku pelajaran/bacaan, siswa maupun guru kurang
6. Media pembelajaran,alat peraga/praktek dan perlengkapan kelas tidak memadai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar