Nama : Tuti Alfiani
Jurusan : Manajemen Pendidikan
No Reg. : 1445096092
Tugas :
Resume Buku Pendidikan Kecakapan Hidup ( Dr. Anwar, M.Pd.)
BAB 1
Konsep Dasar Life Skills dalam Sistem Pendidikan Nasional
UNESCO merekomendasikan “empat pilar pembelajaran” untuk memasuki era globalisasi, yaitu program pembelajaran yang diberikan hendaknya mampu memberikan kesadaran kepada masyarakat sehingga mau dan mampu belajar (learning to learn), mampu memberikan pekerjaan alternatif kepada peserta didik (learning to do), mampu memilki orientasi hidup ke arah masa depan (learning to be), dan mampu memilki ketrampilan untuk hidup bertetangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan semangat kesamaan dan kesejajaran (learning to live together).
Keterampilan belajar merupakan salah satu potensi dan tugas asasi manusia yang kualitas dan kualitasnya dipengaruhi faktor eksternal.
Tujuan akhir dari keterampilan belajar ialah memiliki kemampuan memecahkan masalah secara bertanggung jawab dengan melalui dua tujuan, yaitu:
1. Mampu mengenali hakikat dirinya
2. Dapat mengetahui segenap potensinya
Upaya peningkatan mutu sumber daya manusia melalui aktualisasi sitem broad based education telah dicanangkan melalui Ketetapan MPR (1999) berkenaan dengan pendidikan mengamanatkan sebagai berikut:
1. Mutu dan pemerataan pendidikan sama-sama mendapatkan perhatian.
2. Pemberdayaan lembaga-lembaga pendidikan, khususnya para guru dengan melaksanakan peningkatan anggaran yang berarti.
3. Program pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan nasional dan lokal.
Pendidkan berdasarkan sistem broad based education ialah konsep pendidikan yang memacu pada life skill. Tujuannya adalah untuk mengakomodasi kebutuhan pendidikan masyarakat dalam rangka memperoleh pekerjaan yang layak sesuai dengan standar hidup.
Dalam wacana pendidikan nasional muncul beberapa konsep inovatif seperti :
1. School Based Management
2. Community Based Management
3. Broad Based Education
BAB II
Life Skills dalam Sistem Persekolahan
Life Skills :
1. Kecakapan personal ( kecakapan mngenal diri dan kecakapan berfikir rasional)
2. Kecakapan Sosial
3. Kecakapan Akademik
4. Kecakapan Vokasional
Kecakapan Personal dan Kecakapan Sosial merupakan General Life Skills (Kecakapan Generik), sedangkan Kecakapan Akdemik danKecakapan Vokasional merupakan Spesifik life skills (Kecakapan spesifik)
Life skills sebagai media untuk mencapai tujuan pendidikan menurut UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional maka tugas dan fungsi pendidikan adalah mempersiapkan peserta didik agar mampu :
1. Mengembangkan kehidupan sebagai pribadi
2. Mengembangkan kehidupan untuk masyarakat
3. Mengembangkan kehidupan untuk berbangsa
4. Mempersipakan peserta didik untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi
Yang termasuk Generic Life Skills adalah untuk jenjang TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, sedangkan jenjang SMA/MA merupakan perpaduan antara kecakapan akademik, general life skills dan vokasional skills. Untuk jenjang SMK merupakan vokasional skills dan generic life skills.
Konsep community college untuk mengatasi pengangguran, merupakan wadah dimana peserta didik dapat mengikuti diklat kompetensi dalam waktu tertentu sesuai dengan tuntutan pasar kerja.
BAB III
Life Skills dalam Sistem Pendidikan Sekolah
Program pembelajaran life skills dapat diterapkan di semua jalur dan jenjang pendidikan, setelah melalui proses penyesuaian kondisi kelompok sasaran dan potensi lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial budaya. Pembelajaran life skills juga dapat melalui magang. IStilah magang diartikan sebagai proses belajar dimana seseorang memperoleh dan menguasai suatu keterampilan tanpa dan atau dengan petunjuk orang yang sudah terampil dengan pekerjaan itu.
Persyaratan magang adalah orang terampil, ada orang tidak/kurang terampil bersedia belajar sambil bekerja, waktu dan tempat pelaksanaan magang, dana magang, perjanjian kedua belah pihak.
Tujuan dari magang itu sendiri adalah untuk memantapkan penguasaan keterampilan yang diinginkan dan ditekuni unutk dijadikan mata pencaharian, memperluas dan mempercepat jangkauan pengadaan tenaga terampil sesuia dengan kebutuhan lingkungan, sehingga dapat berpartisipasi dlam pembangunan lingkungan sekitar.
BAB IV
Pendidikan Life Skills dalam dimensi Kewirausahaan
Secara garis besar ada dua pola umum penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan pada lembaga kursus antara lain pola integrasi, yang penyelenggaraannya terintegrasi dengan bahan belajar keterampilan kejuruan, selanjutnya pola terpisah atau khusus, yaitu diberikan secara khusus dalam satu paket keterampilan atau satu paket kursus secara khusus.
Implementasi life skills melalui pelatihan adalah pembelajaran pengembangan individual yang bersifat mendesak karena adanya kebutuhan sekarang . Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan agar pelatihan dapat berhasil dengan baik anatar lain individual differences, relation to job analysis, motivation, active participation,selection of trainees, selection of trainers, trainer training, training methods.
Pelatihan kewirausahaan sebagai usaha untuk terjadinya proses belajar individu atau kelompok. Pelatihan adalah usaha berencana yang diselenggarakan supaya dicapai penguasaan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang relevan dengan kebutuhan pesserta didik. Life Skills bermuara pada human capital, investasi SDM telah menjadi agenda kebijakan pemerintah yang dianggap penting dalam berbagai bidang dan sector pembangunan.
Kelebihan Buku Pendidikan Kecakapan Hidup :
• Menyajikan pengertian life skills dari berbagai tokoh ahli dan berdasar Undang-undang atau peraturan yang berlaku sehingga dapat dibandingkan satu sama lain yang dapat bermanfaat dalm pengayaan pengetahuan mengenai life skiils.
• Konsep yang ditawarkan mengenai life skills jelas pembagiannya.
• Materi yang disajikan dalam bahasa yang tidak terlalu sulit sehingga mudah dimengerti.
• Disediakan bagan atau alur sebagai ringkasan hal-hal yang rumit dan kompleks sehingga makna yang dimaksud tercapai kepada pembaca karena adanya penyederhanaan.
Kekurangan buku Pendidikan Kecakapan Hidup :
• Penulis tidak menuliskan rangkuman tiap bab.
• Penulis tidak menggambarkan bagaimana cara peserta didik untuk sampai pada penguasaan life skills.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar